Berbisnis Tanpa Modal ? 100% halal


Sekilas membaca judul di atas bagi kebanyakan orang yang belum punya usaha atau ingin punya usaha cenderung mengatakan tidak mungkin. Di beberapa pertemuan bisnis setiap kali saya melontarkan pertanyaan kenapa belum buka usaha ? Jawabnya, tidak punya modal pak ! Asumsi mereka, bisa bisnis kalau punya modal (uang). Padahal kalau kita mau kreatif ada banyak ide bisnis menjadi muslim entrepreneur tanpa modal asal tahu caranya. Kata bijaknya 3 S, yakni susah, sulit, sukar karena belum tahu caranya. Nah, bagaimana caranya ?

Nabi kita Muhammad SAW sudah ikut berbisnis dengan pamannya Abu Thalib sejak masih kanak-kanak. Hingga beliau beranjak remaja Muhammad muda sudah belasan kali keluar negeri berdagang di Negeri Syam tanpa modal membawa dagangan orang lain. Bahkan kepiawaian beliau dalam berbisnis mengundang decak kagum kompetitornya sehingga beliau digelari ‘al amin’, suatu gelar kehormatan di jazirah Arab yang hingga kini belum ada yang mampu menandinginya. Mulai dari kecerdasan menggaet hati pelanggan sehingga puas dalam pelayanannya (customer satisfaction), keunggulan strategi pemasarannya (marketing strategy). Beliau profesional dan sangat tangguh sehingga sangat disegani oleh siapapun yang bermitra dengan beliau. Subhanallahu.

Tanpa Modal
Hikmah yang dapat dipetik, tidak semua bisnis harus menggunakan modal (uang) sendiri. Anda bisa menggunakan leverage (daya ungkit), misalnya jika tidak punya modal duit gunakan DOL (Duit Orang Lain) seperti Muhammad muda bekerja sama dengan Siti Khadijah selaku investor dan beliau sebagai Manajer Ulung, pengelola yang tangguh dan profesional serta terpercaya. Kalau tidak punya tempat gunakanlah TOL (Tempat Orang Lain). Tidak punya keahlian, gunakan KOL (Keahlian Orang Lain).
Tentu ada caranya, agar orang lain mau memberikan modal (DOL, TOL dan KOL) :

Miliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain (unik), seperti Rasulullah memiliki kredibilitas yang panjang dan teruji kepiawaiannya berbisnis.
Mililki ide produktif (yang menghasilkan) yang mudah dikomunikasi kepada investor (pemodal) sehingga keyakinannya tumbuh untuk kerja sama dengan Anda.
Miliki visi dan misi bisnis yang terarah dan jelas yang manfaatnya selalu disandarkan kepada perintah dan larangan Allah SWT.
Miliki mentor (pembimbing) di bidang bisnis yang akan Anda tekuni, seperti Muhammad di masa kecilnya dimentoring oleh pamannya Abu Thalib.
Miliki Kekuatan DST (Dhuha, Sedekah dan Tahajjud) untuk mendapatkan daya ungkit keridhoan Allah SWT agar bisnis yang kita kelola menghasilkan manfaat berupa ‘berkat’ dan berkah. Tentunya motivasi DST akan jauh lebih bermakna jika diarahkan bukan untuk semata-mata kepentingan kesuksesan bisnis kita namun mengharap ridho Allah SWT sebagai konsekuensi keimanan kita pada-Nya. Kalau Allah sudah ridho terhadap bisnis kita niscaya keberkahan akan turun dari langit.



CARA MUDAH MEMULAI BISNIS TANPA MODAL
Modal tidak selalu identik dengan uang. Modal juga bisa berupa ide, keahlian, punya tempat usaha seperti ruko atau rumah, relasi, kejujuran Anda memegang amanah dan lain-lain. Jalan yang paling efektif memulai bisnis tanpa modal gunakan prinsip motivasi 2 K 1 A.
Pertama, Komunikasi ( Kekuatan Silaturrahim)
Rasulullah SAW bersabda : “sesuatu yang paling cepat mendapatkan kebaikan, adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebajikan dan menghubungkan silaturrahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan kejahatan adalah balasan (siksaan) orang yang berbuat jahat dan memutuskan hubungan kekeluargaan.” (HR. Ibnu Majah).
Kekuatan komunikasi sangat dahsyat jika Anda lakukan secara intensif. Bila Anda punya skill, komunikasikan pada orang lain agar pemilik modal bisa diyakinkan untuk bekerja sama dengan Anda. Boleh jadi keahlian Anda cocok dengan bidang yang mereka cari. Tempat tinggal Anda boleh jadi strategis untuk membuka lapangan usaha sesuai kebutuhan pasar. Sehingga kekuatan komunikasi juga adalah kekuatan silaturahim kepada orang yang punya bisnis. Perbanyak silaturrahim dengan kalangan pengusaha. Anda Jauh lebih mudah menimbah ilmu dan bekerja sama kepada orang yang sudah jalan bisnisnya dari pada orang yang baru merencanakan bisnis.
Kedua, Komunitas (Kekuatan Berjama’ah)
Banyak orang kesulitan berbisnis dan mengembangkan bisnisnya karena terpola dengan kebiasaan lama. Kadang lebih banyak rugi dari pada untungnya. Sudah mencoba bertahun-tahun tapi selalu hasilnya nihil bahkan utang menumpuk. Disinilah penntingnya komunitas (jamaah).
Pengalaman telah membuktikan bahwa cara paling cepat dan mudah menjalankan bisnis dengan cara berkomunitas. Masuki sebuah jamaah pengusaha karena dengan berkumpul dengan mereka Anda akan mendapatkan setidaknya 3 hal yaitu, pertama informasi bisnis dan peluang kerja sama, kedua relasi yang banyak yang akan mempermudah aktivitas Anda dalam berbisnis dan berdakwah, ketiga ilmu bisnis ala pengusaha yang ‘bisnisnya jalan pengusahanya jalan-jalan’.
Bila sudah berjamaah akan saling bertemu calon pengusaha muslim yang punya Modal tapi tidak punya keahlian dan tidak punya tempat; punya Tempat tetapi tidak punya modal dan tidak punya keahlian mengelola; dan punya Keahlian tetapi tidak punya Modal dan tempat usaha. Jika ketiga komponen ini disatukan dan melakukan aqad-aqad syar’i insya Allah kita bisa memulai bisnis. Ingat, peluang menjadi pengusaha sangat besar karena di Indonesia jumlah pengusaha baru 0,18 % dari jumlah penduduk Indonesia.
Ketiga, Action dengan Doa dan Ikhtiar
1. Kekuatan Doa
Allah Swt telah memotivasi kita dalam Firman-Nya :
“…Bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang Berdo’a apabila memohon kepada-Ku…” (QS. Al Baqarah (2):186).
Doa memiliki kekuatan yang unlimited dahsyat dan berefek (tak terbatas) bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dan yakin dengan pertolongan Allah. Doa bukan hanya saat Anda mengangkat tangan di atas sajadah. Doa juga melibatkan asset anda berupa perkataan, pikiran, perasaan dan perbuatan Anda. Mungkinkah Allah mengabulkan doa Anda di saat khusyu berdoa tapi dalam perasaan dan tindakan Anda masih ada keraguan jangan sampai gagal dan tidak sukses?
2. Kekuatan Tindakan
“Sesungguhnya Allah Tidak akan mengubah nasib seseorang (kaum) jika dia tidak merubah dirinya (action) dulu” (QS. Ar Ra’d (13):11)
Ayat di atas adalah kekuatan tindakan yang sangat menentukan nasib seseorang. Sebagai pengusaha muslim Anda jangan pikirkan ketidakmampuan Anda melainkan pikirkan saja ke-Mahakuasaan Allah SWT. Allah tempat menyembah dan tempat meminta. Rizki-Nya Maha Luas karena faktor rizki bukan datang dari bisnis Anda, bukan datang dari relasi Anda melainkan datangnya atas Izin Allah. Keyakinan inilah yang harus kita pegang teguh.
Keberanian bertindak adalah ciri kesuksesan. Orang sukses selalu bertindak lebih banyak. Orang gagal berfikir lebih banyak tanpa tindakan. Apapun bisnis Anda, bergerak di bidang jasa atau produk hasilnya bisa Anda lihat kalau Anda action.
Ketika Anda sudah memiliki ide bisnis lakukan saat itu juga tindakan positif, tindakan yang produktif. Komunikasikan secepat mungkin agar lebih banyak orang tahu usaha Anda. Jangan suka menunda-nunda waktu karena waktu tidak akan pernah kembali. Intinya, jangan pikirkan apa yang akan Anda kerjakan, tetapi kerjakan apa yang Anda pikirkan, bersama Allah bisnis Anda akan penuh ‘berkat’ (profit yang tumbuh dan sinambung) dan berkah.

Muhammad Taufik Alfaraby
Founder & Mentor Sekolah Pengusaha Muslim Makasar

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget
Free counters!
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting